Blog untuk siapa?

Semula, blog ini hanya untuk konsumsi pribadi saja, yaitu sebagai catatan pribadi. Sehingga saya tidak terlalu memperdulikan, apakah nantinya akan dibaca orang lain atau tidak. Buat saya bukan masalah. Karena saya sendiri adalah type orang soliter, tidak suka ramai-ramai. Tetapi menurut sebuah buku (saya lupa judulnya), itu disebutnya bagaikan seekor katak dalam tempurung. Masa sih? Tetapi iya juga sih, buat apa nulis, kalau akhirnya tidak ada yang membaca hi hi hi ...

Pola pikir itu, nampaknya memang harus dirubah.
Oke, mulai sekarang langkah-langkah saya selanjutnya adalah :
1. Mempublikasikan blog saya kepada orang sebanyak-banyaknya.
2. Rajin-rajin memberi komentar terhadap tulisan pada blog orang lain.
3. Menulis setiap hari, bermutu atau tidak, urusan belakangan.
4. Akan membuat statistik kunjungan.

Merapihkan File

Dalam 2 hari ke depan ini, saya akan menyisihkan waktu secara khusus untuk merapihkan file-file digital saya yang tercecer di 5 storage terpisah. Di antaranya ada di 2 (dua) buah harddisk ex-notebook, Exboot, Maxtor, dan di notebook yang saya gunakan saat ini, Acer Extensa 3000.
Kenapa begitu lama? Rupanya data saya sudah menumpuk. Selama ini saya tidak pernah merapihkan sama sekali. Males euy!
Membackup sih, sering tetapi hanya sekedar membackup. Tetapi tidak tertata rapih. Ke depan sepertinya saya harus rajin-rajin untuk merapihkannya, paling tidak untuk mencegah duplikasi data, kehilangan data karena tercecer, dan kehilangan data karena digunakan oleh orang lain. Intinya, bahwa semua data harus terkendali. Tidak seperti saat ini.

Baru hari ini saya menyadari, ternyata banyak data saya yang hilang dan beberapa file ada di user lain. Wah, koq bisa? Maklum selama ini, saya tidak memberikan waktu khusus untuk merapihkan file-file digital.

Air

Sudah 3 hari ini, air PAM di rumah tidak mengalir. Setelah dicek, ternyata bukan cuma daerah saya saja, seluruh daerah Koja, Kramat dan sekitarnya mati total. Air tidak mengalir setetes pun. Harga air pikulan pun mendadak naik, hingga Rp 40.000,- per pikul, wah ...

Baca Bible

Sudah lama ga baca Alkitab euy. Kayanya harus dimulai lagi nih. Sudah 40 tahun menjadi orang Kristen, tetapi baca Alkitab ga pernah tamat? Apa kata dunia, eit ... Tuhan deng ? he ... he ... he ...
Hari ini saya akan mulai lagi, yang dimulai dengan salah satu Kitab Taurat, yaitu Genesis. Target dalam bulan Nopember ini tamat, semoga. Selanjutnya adalah Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Apakah berjalan lancar? Kita tunggu saja pada postingan berikutnya. Kitab Kejadian terdiri dari 50 pasal, yaitu suatu kitab yang menceritakan penciptaan langit, bumi serta isinya, termasuk manusia. Sebuah kitab yang luar biasa. Ditulis oleh Nabi Musa, yang hidup justru ribuan tahun sesudah Nabi Adam. Wow ...

Pahlawan

Seperti biasa, setiap tanggal 10 Nopember kita memperingati Hari Pahlawan. Seperti kata Soekarno, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Persoalannya adalah, berapa banyak pahlawan yang dibutuhkan untuk menjadikan Indonesia menjadi sebuah bangsa yang besar?. Semula saya akan mengkritisi kondisi bangsa ini, sekaligus menumpahkan uneg-uneg. Dan sudah siap akan diposting, tetapi akhirnya dibatalkan. Seorang kawan melalui komunikasi skype mempunyai pandangan lain. Dia menjelaskan bahwa kebanggaan menjadi sebuah bangsa jauh lebih penting untuk menjadikan bangsa ini menjadi besar. Dulu kita pernah jaya, dan sekarang terpuruk oleh karena kebodohan sendiri. Intinya bahwa cerita seorang kawan saya, bahwa kita tetap harus bangga. Karena suatu saat kita akan menjadi sebuah bangsa yang besar. Menurut Soekarno, bahwa semangat revolusi itu tidak pernah berakhir, kalau akhirnya padam jadinya akan seperti saat ini.

Walaupun negara kita saat ini sudah terpuruk, kita tetap harus menegakan kepala. Menurut blog-nya Pak Budi (http://rahard.wordpress.com) bahwa kita perlu cerita-cerita yang memberi semangat, bukan cerita yang akhirnya megendurkan semangat. Akhirnya bukan pada berapa banyak jumlah pahlawan yang dibutuhkan untuk menjadi sebuah bangsa yang besar, tetapi tindakan dan perjuangan heroiknya. Saat ini masih banyak dibutuhkan pahlawan untuk memulihkan segera bangsa ini dari keterpurukan.

Kalau anda lagi di luar negeri dan ditanya "Anda dari mana?"Jawablah dengan bangga:
Ya, Saya dari Indonesia , Negara yang lagi susah, Saya juga hidupnya susah, Tapi saya bisa "survive", Dan saya bangga karenanya !!! Any Problem???
Sekali Merdeka tetap Merdeka

Kesal dengan Microsoft

Kemarin, salah satu PC rekan kerja saya rusak. Padahal belum lama diinstalkan MS Windows XP original. Sehingga mau tidak mau harus mengganti dengan PC yang baru. Nah, masalahnya ketika mau install dengan CD Windows XP yang sebelumnya, saya tidak bisa melakukan aktifasi. Menurut Salah seorang Tech. Support Microsoft, ternyata memang tidak bisa, yaitu berdasarkan aturan seperti berikut ini :

1. Can I transfer my operating system license from an old PC to a new one?
   ANSWER. Not unless it was purchased as a Full-Packaged Product from a retail store (i.e., Windows in a box). Current OEM licenses for all Microsoft operating system products are not transferable from one machine to another. The End User License Agreement (EULA) governs the terms for transfer of licenses. Some EULAs for copies of certain older OEM operating system products (i.e., MS-DOS®, Windows® 3.1, and Windows for Workgroups 3.1) distributed in 1995 or earlier may permit transfer of the OEM operating system software license under limited circumstances. (See Software Product Transfer section of your End User License Agreement.)
2. If I “retire” a PC with an OEM license on it, can I use that software on a new PC?
   ANSWER. No. To put it simply, OEM product is “married” to the original PC on which it was installed. Current OEM licenses are not transferable from one machine to another. The software cannot be moved from PC to PC, even if the original PC it was installed on is no longer in use. This is true for all OEM software – operating systems and applications.
3. Rather than purchase completely new PCs, my organization performs in-place upgrades to the hardware on many of our computers. We often times only replace the motherboard, processor, and memory. Since the COA is still on the case and the OS is still installed on the hard drive, this computer is still licensed, right?
   ANSWER. Generally, you may upgrade or replace all of the hardware components on your computer and maintain the license for the original Microsoft OEM operating system software, with the exception of an upgrade or replacement of the motherboard. An upgrade of the motherboard is considered to result in a "new personal computer." Microsoft OEM operating system software cannot be transferred from one computer to another. Therefore, if the motherboard is upgraded or replaced for reasons other than a defect then a new computer has been created, the original license expires, and a new full operating system license (not upgrade) is required. This is true even if the computer is covered under Software Assurance or other Volume License programs.

Masalahnya, seorang kawan saya ketika menghadapi masalah serupa koq bisa. Lalu kenapa sekarang saya tidak bisa? Itu yang saya sampaikan ke Support Microsoft. Selanjutnya dia menyarankan untuk membeli yang versi retail, loh ! Barang sudah beli, koq disuruh beli yang versi retail, lalu bagaimana dengan CD original yang sudah saya beli? Apakah menjadi hangus begitu saja? Dengan ringan dijawab, ya menjadi hangus. Dan dengan arogan tech support tersebut bertanya lebih lanjut dengan menanyakan nomor telp saya, dan juga e-mail, loh? Jadi malah menginterogasi? Tech Support yang aneh!

Penasaran, akhirnya saya telepon kembali ke Tech Support dan beruntung yang menerima adalah orang lain. Dan dengan hitungan beberapa menit saja persoalan yang saya hadapi dapat terselesaikan.

Sepi Pengunjung

Sudah sebulan tidak ke Mangga Dua mall. Hanya saja, saat ini ada sesuatu yang lain di sini. Tidak seperti bulan-bulan lalu yang selalu dipenuhi oleh hiruk pikuk pengunjung. Kemarin Mangga Dua Mall nampak sepi banget. Kira-kira apa penyebabnya ya? Sekedar beranalisis, menurut saya ada beberapa kemungkinan, dan hal yang paling berpengaruh sepertinya karena orang saat ini sudah malas untuk bepergian di Jakarta. Kondisi jalanan yang semakin macet saat ini membuat orang malas untuk bepergian, kecuali untuk hal-hal yang sangat penting. Seperti yang saya lakukan saat ini, membeli printer. Kondisi yang selalu macet, saat ini diperparah lagi dengan adanya pembangunan jalur bus way.