Ternyata tidak sulit membobol mesin-mesin ATM. Paling tidak begitulah pengalaman Law Aik Meng (Warga Negara Malaysia) yang telah berhasil menggasak sejumlah ATM di Singapore sejak 24 May – 29 Juni 2006 (Analisas, 21 September 2006). Kasus serupa pernah terjadi di bulan Juli 2006 yang lalu, yang dilakukan oleh seorang warga Inggris yang juga menggasak uangnya di Singapore.
Modusnya terbilang sangat sederhana ditambah sedikit kreatifitas. Yaitu dengan memasang card skimmer, yang berfungsi mencatat informasi kartu ATM yang dimasukkan ke dalam mesin ATM. Dan kamera kecil (pinhole) untuk merekam nomor PIN yang dimasukkan pemilik ATM.
Dengan data tersebut dibuatlah kartu klonning yang persis sama dengan kartu ATM aslinya. Kartu klonning inilah yang akan digunakan untuk menggasak mesin-mesin ATM.
Timbul pertanyaaan adalah jika kartu ATM menjadi tidak aman, kemanakah arah evolusi pekembangan teknologi ini bergerak? Hal ini mengingatkan saya pada sebuah Kitab Revelation 19. Alih-alih mengatasnamakan keamanan, kartu ATM nantinya tidak akan dipergunakan lagi. Dan sebagai gantinya adalah sebuah microchip yang diimplantasikan ke dalam organ tubuh manusia, yaitu kening atau tangan. Sepertinya praktis dan aman. Tetapi secara tidak sadar, nampaknya kita sedang digiring menuju, siapa mengendalikan siapa. Pada akhirnya kita memang tidak bisa mengelak, karena atas nama keamanan tadi kita tidak bisa berbuat apa-apa, selain menyerah pada situasi dan keadaan. 666 adalah sebuah tanda yang disembunyikan pada setiap microchip dan barcode.
Hanya orang yang memiliki tanda itulah pada akhirnya bisa bertransaksi. Jika tidak, mereka tidak bisa membeli walaupun punya uang. Dan mereka tidak bisa menjual walaupun punya barang. Saat ini seluruh barang yang dijual di supermarket, tidak ada lagi yang tidak berbarcode dengan angka 666. Di beberapa Negara yang sudah maju secara ekonomi, penandaan ini sudah dimulai. Sementara di Indonesia tinggal selangkah lagi.
Medan, 22 September 2006
Friday, September 22, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment