28 Jan 06 @ Semper, Malam Tahun Baru Imlek
Jika selama ini orang lebih mengenal Christopher Colombus sebagai penemu Benua Amerika, akhir-akhir ini penemuan tersebut memunculkan sebuah teori kontroversial.
Kontroversi itu bermula dari sebuah buku yang ditulis oleh seorang Sejarahwan sekaligus sebagai ahli kapal selam, Gavin Menzies yang diterbitkan tahun 2003 “ 1421 : The Year China Discovered America (William Marrow / Herper Collins)”. Dijelaskan bahwa orang yang pertama kali menginjakkan kakinya di Benua Amerika adalah orang-orang Cina, bukan Columbus sebagaimana doktrin peradaban barat dan diyakini kebanyakan orang selama ini. Adalah seorang Laksamana Zheng He pada masa Dinasti Ming (1421) ternyata telah berlayar hingga Pantai Timur Amerika, 70 tahun sebelum Christopher Colombus menginjakan kakinya di wilayah itu.
Menzies telah melakukan kajian ini selama lebih dari 14 tahun. Tahun lalu dia mempresentasikannya pada sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di London. Sudah pasti paparannya membuat terperangah semua peserta seminar. Bukan tanpa alasan dia mengemukakan teori kontroversial tersebut. Hal ini dibuktikan dengan : adanya sebuah peta buatan lengkap benua Amerika yang dibuat sebelum Colombus memulai ekspedisinya, adanya beberapa artefak, ditemukannya tengkorak Cina di Amerika oleh peneliti Eropa, serta sebuah peta astronomi milik Zheng He, dan juga bisa dibuktikan dengan teknologi astronomi modern seperti penggunaan software Starry Night.
Terakhir, tulisan Menzies itu ternyata diperkuat oleh seorang pengacara kenamaan dan kolektor, Liu Gang (Kompas, 28 Januari 2006). Dia mengumumkan bahwa ia memiliki peta kuno di mana di bagian bawahnya terdapat catatan kecil yang menjelaskan bahwa peta ini digambar oleh Mo Yi Tong untuk dinasti Qing yang dibuat pada tahun 1763 yang merupakan reproduksi dari peta yang dibuat tahun 1418.
Namun demikian bukti mengenai peta tersebut telah dibantah sebelumnya oleh seorang sejarahwan dari Zhejiang Univerisity, Gong Yingyan (Jawa Pos, 18 Januari 2006). Dia menilai bahwa peta tersebut banyak mengandung kesalahan jika dibuat pada abad ke-15. Sebab menurutnya teknik pembuatan peta dengan teknik tersebut tidak dikenal pada masa itu. Teknik tersebut baru muncul setelah diperkenalkan oleh pembuat peta dari Eropa, jauh setelah abad 15.
Kesalahan lain adalah penggunaan kata “Western God”, di mana kata ini baru digunakan di Cina pada abad 16. Dengan demikian pembuktian mengenai penemuan benua Amerika oleh Laksamana Zheng He dengan menggunakan peta tersebut, adalah suatu kekeliruan.
Sang Penemu yang Apes
Namun demikian lepas dari benar tidak nya teori tersebut, betapa apes nasib seorang Colombus. Sebab sejak awal dia memang sudah kehilangan nama. Sebuah benua yang seharusnya diberi nama Columbia sesuai dengan namanya sebagaimana keputusan pengadilan di Boston tahun 1697, dan juga nama yang disulkan saat Revolusi Amerika bergejolak. Tetapi belakangan malah diberi nama Amerika.
Amerika sendiri mengacu pada nama Americos Verpucci, seorang penjelajah yang juga banyak menolong Colombus termasuk bantuan keuangan untuk keluarganya. Namun lepas dari persoalan di atas, ternyata memang penjelasan Vespucci mengenai benua baru tersebut lebih detil dan popular ketimbang Colombus. Walaupun banyak kalangan mempercayai penjelasan dari Verpucci sebagai pengembangan dari catatan yang dibuat Colombus. Apa lacur, Basin de Sandacourt dan Mathias Ringmann melalui penerbitan peta dunianya pada tahun 1507 telah memproklamirkan bahwa benua keempat itu sebagai tanah Amerika sesuai dengan nama Americus Vespucci.
Siapakah Zheng He?
Bukan saja, sudah kehilangan nama, akhir-akhir ini disebut-sebut bahwa Zheng He lah sang penemu benua Amerika. Zheng He adalah seorang penjelajah ulung, di Indonesia sendiri nama Zheng He lebih dikenal dengan sebutan Ceng Ho. Belum lama kita memperingati 600 tahun pendaratannya di Semarang, suatu acara berskala Internasional karena melibatkan juga negara-negara lain.
Zheng He lahir pada tahun 1371 di Kunyang, di sebelah Barat daya Propinsi Yunan. Yunan adalah daerah pertahanan terakhir Bangsa Mongol, yang sudah ada jauh sebelum masa Dinasti Ming. Sewaktu pasukan Ming menguasai Yunan tahun 1382, Zheng He yang pada waktu itu masih berumur 11 tahun ikut ditawan. Zheng He yang bernama asli Ma Sanbao itu dijadikan sebagai pelayan Putra Mahkota yang bernama Yong Le. yang kelak menjadi Kaisar. Kaisar Yong Le ini lah yang memberi gelar nama Zheng He sehingga akhirnya menjadi panglima termasyur di dunia. Laksamana Zheng He di utus menjadi Pimpinan Ekspedisi Armada Militer Kaisar Yong Le pada masa Dinasti Ming. Ekspedisi yang dimulai sejak tahun 1405 hingga 1430 ini dimaksudkan untuk memperluan persahabatan dan hubungan perdagangan. Namun demikian perlu dicatat di sini adalah bahwa selama 25 tahun ekspedisi ini, Armada Ming tidak pernah menjadi sebuah kekuatan kolonial. Sebuah motivasi yang berbeda dengan ekspedisi orang-orang Eropa. Benar tidaknya teori kontroversial yang dikemukakan oleh Menzies tersebut, perlu ada pembuktian sejarah lebih mendalam yang memerlukan waktu cukup lama.
Saturday, January 28, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment